Seni tari Tradisional “RAMPEK”
Merupakan sebuah seni yang memadukan musik dengan gerakan tari. Rampek dimainkan sebagai perwujud rasa syukur terhadap Tuhan YME atas hasil panen yang melimpah,terutama pada syair “Ani-ani” yang merupakan penggambaran dari rasa bahagia para Petani atas hasil panen yang melimpah. Selain itu Rampek juga dijadikan sebagai sarana untuk menghibur diri setelah lama bekerja atau dari tanam sampai panen.
Dimasyarakat sendiri Rampek dikenal dengan nama “Lengguk”, dikarenaka para penari Rampek banyak melakukan gerakan yang mengangguk-anggukkan kepala. Rampek merupakan perpaduan antara gerak tari atau yang disebut Rodat dan syair nyanyian yang biasanya disebut jawaban atau dalam bahasa jawa disebut dengan “njawapi/syair” yang biasanya dilakukan berganti-gantian dan saling bersahut-sahutan. Sayangnya kesenian ini hamper punah karena tidak ada generasi muda yang mau meneruskan kiprah dari seni ini. Selain itu minat masyarakat untuk menonton atau memenggil group seni Rampek untuk mengisi beberapa acara mereka sangat sedikit sekali. Penulis baru pertama kali melihat seni yang unik ini pada waktu Festival Seni seKabupaten Kendal yang diadakan di Lapangan Bebengan pada tanggal 24 Oktober 2009. pada waktu itu yang tampil adalah group Rampek dari Kecamatan kaliwungu selatan, berikut adalah profil lengkapnya:
Nama Kelompok Seni : Rampek Sinar harapan Jaya Muda
Ketua : Bapak Ngasum
Sekretaris : Ngadi
Alamat : Dukuh Loning, Desa Mageung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal
Pemain : 30 orang, terdiri dari:
-20 Orangg penari
-10 orang pemain musik atau panjak
Generasi terakhir : Tahun 1969 M
Silsilah penerus : Mbah Kamdani-mbah Ngadi-mbah Sumari
Sayangnya dalam pertunjukan dilapangan bebengan tersebut group seni ini hanya menampilkan 10 penari dan hanya membawakan 6 lagu denagan rincian sebagai berikut:
a. Pembukaan : Ya Allah
b. Inti sajian : Rame-rame
Pakacamada
Ani-ani
Mantrus jalan
c. Penutup : Burung pipit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment